Kenapa Kita Merasa Tertinggal di Usia 20–30an (Padahal Tidak)

Ada fase dalam hidup dewasa di mana kita tiba-tiba merasa semua orang lebih dulu dari kita.

Teman sudah menikah.
Ada yang kariernya naik cepat.
Ada yang pamer rumah, mobil, atau liburan.

Sementara kita?
Masih bertanya-tanya: “Aku salah langkah di mana?”

Kalau kamu pernah (atau sedang) merasa seperti ini, tenang.
Kamu tidak sendirian, dan yang lebih penting: kamu tidak gagal.


 


Perasaan “Tertinggal” Itu Sangat Umum di Usia 20–30an

Usia 20–30an sering disebut masa “produktif”. Tapi jarang dibicarakan sisi lainnya:
👉 ini juga masa paling membingungkan.

Di usia ini, kita:

  • Berhenti dibandingkan lewat nilai sekolah

  • Mulai dibandingkan lewat pencapaian hidup

  • Tidak lagi punya “timeline resmi” yang jelas

Tidak ada rapor. Tidak ada standar pasti.
Akhirnya, kita menciptakan standar sendiri—dan sering kali terlalu keras pada diri sendiri.


Kenapa Perasaan Ini Semakin Kuat di Indonesia?

Ada beberapa faktor yang membuat rasa “tertinggal” terasa lebih berat di konteks Indonesia:

1. Budaya Membandingkan Tanpa Sadar

Pertanyaan seperti:

  • “Kapan nikah?”

  • “Kerja di mana sekarang?”

  • “Kok belum punya ini-itu?”

Sering dianggap basa-basi, padahal dampaknya nyata.

2. Media Sosial Hanya Menampilkan Highlight

Kita membandingkan:

  • Kehidupan penuh kita
    dengan

  • Potongan terbaik hidup orang lain

Tanpa sadar, kita menganggap hidup mereka utuh dan hidup kita kurang.

3. Tidak Pernah Diajari Cara Menjalani Hidup Dewasa

Banyak dari kita tumbuh dengan prinsip:

“Sekolah yang benar, nanti hidup beres.”

Faktanya, hidup dewasa tidak pernah sesederhana itu.


Merasa Tertinggal ≠ Kamu Gagal

Ini bagian penting yang sering terlewat:

Merasa tertinggal bukan tanda kamu salah jalan.
Sering kali itu tanda kamu sedang sadar, bukan tertidur di autopilot.

Orang yang tidak pernah merasa tertinggal biasanya:

  • Tidak pernah berhenti

  • Tidak pernah bertanya

  • Tidak pernah refleksi

Dan itu bukan selalu hal baik.


Tanda Kamu Sebenarnya Sedang Bertumbuh (Bukan Mandek)

Coba jujur ke diri sendiri. Kalau kamu:

  • Mulai mempertanyakan hidup

  • Merasa lelah tapi ingin lebih baik

  • Tidak puas dengan “asal jalan”

  • Bingung, tapi masih peduli

Itu bukan kegagalan.
Itu tanda kamu sedang bertransisi.


Hal-Hal Kecil yang Bisa Kamu Lakukan Sekarang

Kamu tidak perlu “beres” hari ini. Cukup lakukan yang masuk akal.

1. Berhenti Membandingkan Timeline

Hidup bukan lomba lari, tapi jalur masing-masing.
Tidak ada hadiah untuk “paling cepat”.

2. Kurangi Konsumsi yang Membuatmu Merasa Kurang

Kalau akun tertentu bikin kamu:

  • Minder

  • Cemas

  • Merasa tertinggal

Mute, unfollow, atau batasi. Itu bukan lemah—itu self-respect.

3. Ukur Hidup dengan Versi Lama Dirimu

Bandingkan:

  • Kamu hari ini
    vs

  • Kamu 2–3 tahun lalu

Biasanya, kamu sudah lebih kuat dari yang kamu sadari.

4. Izinkan Diri untuk Pelan

Tidak semua fase harus produktif.
Kadang, bertahan saja sudah cukup.


Kamu Tidak Terlambat. Kamu Sedang Dalam Proses.

Hidup dewasa bukan tentang siapa paling cepat sampai.
Tapi siapa yang masih mau jujur pada dirinya sendiri.

Kalau hari ini kamu merasa tertinggal, lelah, atau bingung—
itu tidak membuatmu gagal.

Itu membuatmu manusia.

Dan kamu tidak harus menghadapi ini sendirian.


Catatan Penulis

Blog ini dibuat untuk orang dewasa yang capek pura-pura kuat.
Kalau kamu merasa artikel ini “kena”, berarti kamu memang butuh didengar—bukan dihakimi.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kenapa Kita Merasa Tertinggal di Usia 20–30an (Padahal Tidak)"

Posting Komentar